Pengertian Ping Jaringan
Komputer
Ping adalah software yang
berjalan di atas protokol ICMP (Internet Control Message Protocol) untuk mencek
hubungan antara dua komputer di internet. Ping dapat juga berarti program dasar
yang mengijinkan satu pengguna untuk mem-verifikasi bahwa alamat protokol
internet tertentu ada dan dapat menerima permintaan-permintaan.
Ping digunakan untuk memastikan bahwa satu komputer yang sedang dituju
sedang aktif dan memberikan respon balik. Misalnya, bila kita ingin mengirimkan
suatu file ke suatu alamat host, maka untuk melihat berapa lama waktu operasi
yang dibutuhkan, kita menggunakan ping. (Nama “ping” datang dari sonar sebuah
kapal selam yang sedang aktif, yang sering mengeluarkan bunyi ping ketika
menemukan sebuah objek).
Dalam pengertian lain, ping berupaya untuk “mendapatkan perhatian” atau
“mengecek ada atau tidaknya suatu host”. Ping beroperasi dengan mengirimkan
sebuah paket kepada suatu alamat yang dituju dan menunggu respon balik dari
host yang dituju tersebut.
PING merupakan salah satu program yang digunakan untuk mengecek
komunikasi antar komputer dalam sebuah jaringan melalui protokol TCP/IP. PING
akan mengirimkan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request messages
pada ip address komputer yang dituju dan meminta respons dari komputer
tersebut.
Jika komputer target memberikan respond maka komputer tersebut
memberikan informasi seperti contoh PING report yang anda berikan yaitu:
bytes=32 time=30ms
TTL=123
Bytes menunjukkan besar request packet yang dikirimkan.Time
menunjukkan nilai “round trip delay” (disebut juga sebagai delay atau latency)
yang menunjukkan waktu yang diperlukan packet yang anda kirimkan untuk mencapai
komputer yang dituju. Nilai ini dihitung dengan membagi dua selisih waktu PING
packet mulai dikirimkan dengan waktu response dari PING packet diterima.
Sedangkan TTL merupakan nilai “Time-To-Live” yang digunakan
untuk mencegah adanya circular routing pada suatu jaringan. Dengan mengurangi
nilai TTL awal yaitu 128 dengan nilai TTL akhir maka bisa dihitung banyaknya
hop yang dilalui dari komputer asal ke komputer tujuan. Setiap kali packet
PING melalui sebuah ip address maka nilai TTL nya akan dikurangi satu.
Sehingga jika TTL mencapai nilai nol, PING packet akan di-discard / di-drop dan
hasil PING menunjukkan : “TTL expired in transit”.
Apabila utilitas ping menunjukkan hasil yang positif maka kedua
komputer tersebut saling terhubung di dalam sebuah jaringan. Hasil statistik
keadaan koneksi ditampilkan dibagian akhir. Kualitas koneksi dapat dilihat dari
besarnya waktu bolak-balik (roundtrip) dan besarnya jumlah paket yang hilang
(packet loss). Semakin kecil kedua angka tersebut, semakin bagus kualitas
koneksinya.
FUNGSI PING
Kegunaan PING antara lain adalah sbb:
- Mengetahui
status up/down komputer dalam jaringan.
- Kita
dapat mengecek apakah sebuah komputer up/down menggunakan perintah PING,
jika komputer tersebut memberikan response terhadap perintah PING yang
kita berikan maka dikatakan bahwa komputer tersebut up atau hidup.
- Memonitor
availability status komputer dalam jaringan.
PING dapat digunakan sebagai tool monitoring availibilitas komputer dalam
jaringan yang merupakan salah satu indikator kualitas jaringan yaitu
dengan melakukan PING secara periodik pada komputer yang dituju. Semakin
kecil downtime, semakin bagus kualitas jaringan tersebut.
- Mengetahui
responsifitas komunikasi sebuah jaringan.
Besarnya nilai delay atau latency yang dilaporkan oleh PING menjadi
indikasi seberapa responsif komunikasi terjadi dengan komputer yang dituju.
Semakin besar nilai delay menunjukkan semakin lamban respons yang
diberikan. Sehingga nilai delay ini juga bisa digunakan sebagai indikator
kualitas jaringan.
Banyak aplikasi hanya bisa dijalankan dengan maksimal delay
tertentu, sehingga sangat penting untuk mengukur delay pada jaringan untuk
memastikan aplikasi tersebut dapat dijalankan. Aplikasi yang memerlukan delay
kecil dikatakan sebagai delay-sensitive application dan memerlukan jaminan agar
maksimal delay selalu terjaga dalam komunikasi data yang dilakukan, contohnya
adalah network game, voice dan video conference application.
Anda dapat menggunakan aplikasi sniffer untuk melihat penggunaan
resource jaringan berdasarkan kriteria tertentu termasuk ip address dan user.
Contoh aplikasinya adalah WinDump (http://www.tcpdump.org/wpcap.html) pada
Windows platform, TCP Dump (http://www.tcpdump.org) dan Ethereal
(http://www.ethereal.com) pada Unix/Linux platform serta Network Stumbler
(http://www.stumbler.net) dan Air Snort (http://airsnort.shmoo.com) untuk
melakukan sniffing pada wireless network.
PENGGUNAAN PING
Contoh penggunaan ping :
ping 192.168.1.2 –t
Paket akan dikirimkan terus menerus sampai ada penekanan tombol Ctrl + C.
ping 192.168.1.2 -n 32
Jumlah permintaan echo yang dikirimkan berjumlah 32 byte
ping 192.168.1.2 -l 32
Jumlah buffer yang dikirimkan sebanyak 32 byte
ping 192.168.1.2 -n 32
Jumlah waktu (timeout) untuk menunggu respon dalam satuan
milidetik. Pada contoh diatas waktu yang dibutuhkan adalah 1 milidetik.
Opsi yang lain dapat Anda lihat dengan mengetikkan : ping /?
pada prompt DOS Anda..
TEST PING
Apa itu test Ping? Bagaimana melakukan Test Ping dari PC saya?
Test Ping adalah metode untuk melakukan tes koneksi dengan
Command Prompt (Windows) untuk mengetahui kualitas koneksi jaringan dari PC
anda ke jaringan ditempat lain yang telah terhubung ke PC anda baik itu melalui
jaringan lokal (intranet) ataupun jaringan luas (internet).
Cara melakukan test ping dari PC anda:
- Buka
Command Prompt, Start -> Program -> Accessories -> Command Prompt
atau dengan mengetik cmd dari RUN.
- Pada
Command Prompt ketik perintah ping ip address parameter (parameter
diberikan sesuai keperluan). Misalnya perintah ping 203.84.136.33 -n 100
Tambahan parameter -n 100 yang akan menghasilkan reply sebanyak 100 kali.
Sebagai tambahan, parameter adalah aksesori kelengkapan perintah dari
suatu perintah utama. Dalam pembahasan ini, ping mempunyai banyak
parameter, diantaranya adalah -t (terus menerus), -n angka (ditentukan
berdasarkan angka) dll.
- Jika
koneksi lancar dan tidak ada gangguan maka akan muncul pesan reply
- Jika
koneksi terputus atau ada masalah maka akan muncul pesan “Request Timed
Out”.
- Anda
juga bisa melakukan test ping langsung ke domain name (tanpa perlu
mengetikkan ip addressnya) , contoh “ping yahoo.com”.
PERJALANAN PING
Pada contoh ini, seorang user di Host A melakukan ping ke alamat
IP Host B. Mari kita cermati langkah demi langkah perjalanan datanya :
- Internet
Control Message Protocol (ICMP) menciptakan sebuah payload (data)
pemintaan echo (di mana isinya hanya abjad di field data).
- ICMP
menyerahkan payload tersebut ke Internet Protocol (IP), yang lalu
menciptakan sebuah paket. Paling sedikit, paket ini berisi : sebuah alamat
asal IP, sebuah alamat tujuan IP, dan sebuah field protocol dengan nilai
01h (ingat bahwa Cisco suka menggunakan 0x di depan karakter heksadesimal
, jadi di router mungkin terlihat seperti 0×01). Semua itu memberitahukan
kepada host penerima tentang kepada siapa host penerima harus menyerahkan
payload ketika network tujuan telah dicapai – pada contoh ini host
menyerahkan payload kepada protocol ICMP.
- Setelah
paket dibuat, IP akan menentukan apakah alamat IP tujuan ada di network
local atau network remote.
- Karena
IP menentukan bahwa ini adalah permintaan untuk network remote, maka paket
perlu dikirimkan ke default gateway agar paket dapat di route ke network
remote. Registry di Windows dibaca untuk mencari default gateway yang
telah dikonfigurasi.
- Default
gateway dari host 192.168.0.7 (Host A) dikonfigurasi ke 192.168.0.1. Untuk
dapat mengirimkan paket ini ke default gateway, harus diketahui dulu
alamat hardware dari interface Ethernet 0 dari router (yang dikonfigurasi
dengan alamat IP 192.168.0.1 tersebut) Mengapa demikian? Agar paket dapat
diserahkan ke layer data link, lalu di-enkapsulasi menjadi frame, dan
dikirimkan ke interface router yang terhubung ke network 192.168.0.0. Host
berkomunikasi hanya dengan alamat hardware pada LAN local. Penting untuk
memahami bahwa Host A, agar dapat berkomunikasi dengan Host B, harus mengirimkan
paket ke alamat MAC (alamat hardware Network adapter (LAN Card) dari
default gateway di network local.
- Setelah
itu, cache ARP dicek untuk melihat apakah alamat IP dari default gateway
sudah pernah di resolved (diterjemahkan) ke sebuah alamat hardware:
Jika sudah, paket akan diserahkan ke layer data link untuk dijadikan frame
(alamat hardaware dari host tujuan diserahkan bersama tersebut).
Jika alamat hardware tidak tersedia di cache ARP dari host, sebuah
broadcast ARP akan dikirimkan ke network local untuk mencari alamat
hardware dari 192.168.0.1. Router melakukan respon pada permintaan
tersebut dan menyerahkan alamat hardware dari Ethernet 0, dan host akan
menyimpan (cache) alamat ini. Router juga akan melakukan cache alamat
hardware dari host A di cache ARP nya.
- Setelah
paket dan alamat hardware tujuan diserahkan ke layer data link, maka
driver LAN akan digunakan untuk menyediakan akses media melalui jenis LAN
yang digunakan (pada contoh ini adalah Ethernet). Sebuah frame dibuat,
dienkapsulasi dengan informasi pengendali. Di dalam frame ini alamat
hardware dari host asal dan tujuan, dalam kasus ini juga ditambah dengan
field EtherType yang menggambarkan protocol layer network apa yang
menyerahkan paket tersebut ke layer data link- dalam kasus ini, protocol
itu adalah IP. Pada akhir dari frame itu terdapat sebuah field bernama
Frame Check Sequence (FCS) yang menjadi tempat penyimpanan dari hasil
perhitungan Cyclic Redundancy Check (CRC).
- Setelah
frame selesai dibuat, frame tersebut diserahkan ke layer Physical untuk
ditempatkan di media fisik ( pada contoh ini adalah kabel twisted-pair)
dalam bentuk bit-bit, yang dikirim saru per satu.
- Semua
alat di collision domain menerima bit-bit ini dan membuat frame dari
bit-bit ini. Mereka masing-masing melakukan CRC dan mengecek jawaban di
field FCS. Jika jawabannya tidak cocok, frame akan dibuang.
Jika CRC cocok, maka alamat hardware tujuan akan di cek untuk melihat
apakah alamat tersebut cocok juga (pada contoh ini, dicek apakah cocok
dengan interface Ethernet 0 dari router).
Jika alamat hardware cocok, maka field Ether-Type dicek untuk mencari
protocol yang digunakan di layer Network dengan cara :
- Paket
ditarik dari frame, dan apa yang tertinggal di frame akan dibuang. Paket
lalu diserahkan ke protocol yang tercatat di field Ether-Type—pada contoh
ini adalah IP.
- IP
menerima paket dan mengecek alamat tujuan IP. Karena alamat tujuan dari
paket tidak sesuai dengan semua alamat yang dikonfigurasi di router
penerima itu sendiri, maka router penerima akan melihat pada alamat IP
network tujuan di routing tablenya.
Routing table harus memiliki sebuah entri di network 192.168.10.0, jika
tidak paket akan dibuang dengan segera dan sebuah pesan ICMP akan
dikirimkan kembali ke alamat pengirim dengan sebuah pesan “destination
network unreachable” (network tujuan tidak tercapai)
Jika router menemukan sebuah entri untuk network tujuan di tabelnya, paket
akan dialihkan ke interface keluar (exit interface)—pada contoh, interface
keluar ini adalah interface Ethernet 1.
- Router
akan melakuakan pengalihan paket ke buffer Ethernet 1.
Buffer Ethernet 1 perlu mengetahui alamat hardware dari host tujuan dan
pertama kali ia akan mengecek cache ARP-nya.
- Jika
alamat hardware dari Host B sudah ditemukan, paket dan alamat hardware
tersebut akan diserahkan ke layer data link untuk dibuat menjadi frame.
- Jika
alamat hardware tidak pernah diterjemahkan atau di resolved oleh ARP
(sehingga tidak dicatat di cache ARP), router akan mengirimkan sebuah
permintaan ARP keluar dari interface E1 untuk alamat hardware
192.168.10.3.
Host B melakukan respond dengan alamat hardwarenya, dan paket
beserta alamat hardware tujuan akan dikirimkan ke layer data link untuk
dijadikan frame.
- Layer
data link membuat sebuah frame dengan alamat hardware tujuan dan asal ,
field Ether-Type, dan field FCS di akhir dari frame. Frame diserahkan ke
layer Physical untuk dikirimkan keluar pada medium fisik dalam bentuk bit
yang dikirimkan satu per satu.
- Host
B menerima frame dan segera melakuakan CRC. Jika hasil CRC sesuai dengan
apa yang ada di field FCS, maka alamat hardware tujuan akan dicek. Jika
alamat host juga cocok, field Ether-Type akan di cek untuk menentukan
protocol yang akan diserahi paket tersebut di layer Network—Pada contoh
ini, protocol tersebut adalah IP.
Semoga Bermanfaat Salam Bloger..